Inovasi Teknologi Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/penelitian-dan-inovasi/inovasi-teknologi/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Tue, 08 Apr 2025 08:29:40 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan Karya Peneliti UGM  https://ugm.ac.id/id/berita/paviliun-clt-nusantara-rumah-ramah-lingkungan-karya-peneliti-ugm/ https://ugm.ac.id/id/berita/paviliun-clt-nusantara-rumah-ramah-lingkungan-karya-peneliti-ugm/#respond Tue, 08 Apr 2025 05:01:40 +0000 https://ugm.ac.id/?p=77487 Tim peneliti Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada mengembangkan rumah ramah lingkungan yang menggunakan bahan kayu laminasi silang. Rumah yang diberi nama Paviliun Cross Laminated Timber (CLT) Nusantara ini juga menggunakan teknologi cerdas dengan bahan kayu lokal jenis Akasia sebagai komponen struktural. Rumah ini sudah dibuat untuk model percontohan yang berada di area Fakultas Teknik UGM. […]

Artikel Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan Karya Peneliti UGM  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>

Tim peneliti Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada mengembangkan rumah ramah lingkungan yang menggunakan bahan kayu laminasi silang. Rumah yang diberi nama Paviliun Cross Laminated Timber (CLT) Nusantara ini juga menggunakan teknologi cerdas dengan bahan kayu lokal jenis Akasia sebagai komponen struktural.

Rumah ini sudah dibuat untuk model percontohan yang berada di area Fakultas Teknik UGM. Selain berbahan kayu, rumah ini pun menggunakan pembangkit listrik tenaga surya secara Hybrid Offgrid yang dilengkapi dengan solar panel dan gel deep cycle battery untuk mengubah energi matahari sebagai sumber listrik zero emission, smart Light Control yang mengatur tingkat pencahayaan lampu LED dalam ruangan sesuai dengan besarnya tingkat pencahayaan alami yang diterima dari matahari dan IoT Smart Garden untuk kontrol penyiraman tumbuhan fasad bangunan secara otomatis.

Dosen Teknik Sipil dan Lingkungan, Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU.,ACPE., salah satu anggota tim peneliti, mengatakan paviliun CLT Nusantara ini menggunakan papan-papan kayu yang disusun secara silang dengan jumlah lapis ganjil. Selanjutnya menggunakan teknologi laminasi untuk merekatkan antar papan kayu. “Kita menggunakan papan-papan kayu berukuran kecil yang mungkin memiliki nilai jual rendah,” katanya, Selasa (8/4).

Soal perekatan dengan lapis ganjil ini, Ali mencontohkan untuk satu papan yang dipasang maka papan lapis kedua dipasang menyilang, dan papan ketiganya akan digunakan. “Kita gunakan lapis yang ganjil, tergantung dari ketebalan akhir yang diinginkan. Nah, tebalnya itu menentukan kemampuan yang bisa didukung oleh papan tersebut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bangunan rumah yang mereka desain tidak harus menggunakan kolom namun hanya mengandalkan dinding dan lantai CLT saja. Akan tetapi, dinding dan lantai tersebut dijadikan kekuatan strukturnya rumah. “Kita sengaja menggunakan kayu akasia dipilih karena relatif murah, serta mudah diperoleh,” ujarnya.

Untuk melindungi kayu dari paparan matahari dan hujan, tim peneliti menanam tanaman yang dibuat merambat yang berada di sisi depan dan luar rumah.  “Dahulu kami pernah mencoba menanam buah markisa, tetapi tidak berhasil. Kemudian saat ini kami menanam oyong dan hasilnya lumayan,”terangnya.

Yang menarik, tanaman tersebut tidak mesti harus rutin disiram namun sudah menggunakan alat sensor yang mampu menyiram secara mandiri. “Jadi tidak perlu meminta staff harus menyiram tiap hari dan bisa otomatis menyirami tanamannya sendiri, sehingga bisa tumbuh subur,” papar Dr. I Wayan Mustika, S.T., M.Eng., anggota tim lainnya.

Dosen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi ini menegaskan rumah model zero emisi ini menjadi percontohkan untuk menerapkan rumah ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku terbarukan dan energi terbarukan. “Kita berharap rumah ini tetap mempertahankan sustainability, artinya bahwa bagaimanapun suatu saat kita perlu yang namanya target supaya emisi selalu ditekan, pada akhirnya kita juga harus zero emission dan rumah ini sudah menjadi contoh. Sehingga hal ini bisa kita gunakan sebagai pilot project dan untuk bangunan-bangunan lain,” tuturnya.

Meski ramah lingkungan, Ali Awaludin, mengakui model rumah ramah lingkungan ini tetap memiliki sisi kelemahan terutama dari sisi ketahanan kayu akibat kelembaban hingga serangan jamur. “Kita terus berinovasi untuk lebih mengenali tantangan dan menemukan solusinya untuk membuat lebih baik lagi ke depan,” paparnya.

Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson

Artikel Paviliun CLT Nusantara, Rumah Ramah Lingkungan Karya Peneliti UGM  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/paviliun-clt-nusantara-rumah-ramah-lingkungan-karya-peneliti-ugm/feed/ 0
Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit TBC Berbasis AI https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-deteksi-dini-penyakit-tbc-berbasis-ai/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-deteksi-dini-penyakit-tbc-berbasis-ai/#respond Tue, 25 Mar 2025 06:09:32 +0000 https://ugm.ac.id/?p=77285 Lebih dari 724.000 kasus TBC baru di Indonesia ditemukan pada 2022. Jumlahnya meningkat menjadi 809.000 kasus pada tahun 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi yang rata-rata penemuan kasus dibawah 600.000 per tahun. Tim peneliti Universitas Gadjah Mada kini tengah mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) guna mendukung deteksi dini […]

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit TBC Berbasis AI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Lebih dari 724.000 kasus TBC baru di Indonesia ditemukan pada 2022. Jumlahnya meningkat menjadi 809.000 kasus pada tahun 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemi yang rata-rata penemuan kasus dibawah 600.000 per tahun.

Tim peneliti Universitas Gadjah Mada kini tengah mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) guna mendukung deteksi dini penyakit TBC. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi Indonesia yang hingga kini masih mengandalkan teknologi impor dalam pelaksanaan pencarian kasus TBC secara aktif.

Dr. Antonia Morita I. Saktiawati, Ph.D., peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM yang juga berperan sebagai Principal Investigator pada Project KONEKSI, mengungkapkan bahwa timnya sedang merancang perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama computer-aided detection (CAD). Teknologi ini dirancang untuk membantu tenaga kesehatan dalam menganalisis hasil rontgen dada guna meningkatkan efektivitas skrining TBC secara lebih cepat dan akurat.”Kita sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi ini sendiri, apalagi dengan jumlah kasus yang tinggi,” ujar dr. Morita, Selasa (25/3).

Ia menambahkan bahwa penelitian ini telah berlangsung cukup lama dengan keterbatasan pendanaan, namun kini mendapatkan dukungan dari program KONEKSI yang diinisiasi oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia. Sejumlah institusi pun turut berkolaborasi dalam penelitian ini, termasuk UGM, University of Melbourne, Monash University Indonesia, Universitas Sebelas Maret, serta beberapa organisasi kesehatan dan advokasi seperti Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua (YPKMP) dan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA).

Masih menurut Morita, saat ini Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC terbanyak. Dari estimasi sekitar 1.060.000 kasus, baru sekitar 81% yang telah terdiagnosis. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan cakupan deteksi mencapai 100% dengan memanfaatkan teknologi seperti computer-aided detection (CAD). Tanpa deteksi yang tepat waktu, penderita TBC berisiko tidak mendapatkan pengobatan yang diperlukan sehingga bisa berujung pada kematian serta meningkatkan penyebaran penyakit ke orang lain. “Oleh karena itu, upaya deteksi dini menjadi langkah krusial dalam mempercepat eliminasi TBC di Indonesia,” ungkap dr. Morita.

Selain bertujuan meningkatkan akurasi diagnosis, penelitian ini juga berfokus pada pemerataan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Morita menyoroti bahwa kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, serta masyarakat di daerah terpencil, masih menghadapi tantangan besar dalam memperoleh layanan TBC yang memadai. Di banyak daerah di Indonesia, budaya patriarki masih menjadi hambatan bagi perempuan dalam mengakses layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan dan diagnosis TBC. Sementara itu, kelompok lain seperti penyandang disabilitas, sering kali mengalami kendala baik dari segi fisik maupun sosial dalam mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang dibutuhkan.

Morita menyambut baik langkah Kementerian Kesehatan RI dalam menerapkan active case finding (ACF) di 25 kabupaten/kota yang telah meningkatkan angka deteksi kasus TBC sebesar 2-7% pada tahun 2024. Meski demikian, ia berharap program ini dapat diperluas hingga ke daerah terpencil agar seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan, dapat memperoleh layanan kesehatan yang setara. Teknologi computer-aided detection (CAD) berbasis AI yang tengah dikembangkan, diharapkan mampu membantu tenaga kesehatan dalam menganalisis hasil rontgen dada dengan lebih efisien, khususnya di wilayah dengan keterbatasan tenaga medis seperti radiolog. “Saya yakin dengan dukungan inovasi teknologi serta kebijakan yang inklusif, target eliminasi TBC di Indonesia dapat lebih cepat tercapai,” pungkasnya.

Penulis          : Triya Andriyani

Foto              : PKT UGM

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit TBC Berbasis AI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-deteksi-dini-penyakit-tbc-berbasis-ai/feed/ 0
Peneliti UGM Kembangkan Alat Ukur Terpadu Pemeriksaan Kesehatan Anak Berbasis AI https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-ukur-terpadu-pemeriksaan-kesehatan-anak-berbasis-ai/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-ukur-terpadu-pemeriksaan-kesehatan-anak-berbasis-ai/#respond Wed, 12 Mar 2025 08:17:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=76857 Universitas Gadjah Mada terus mengupayakan komitmennya dalam mendukung peningkatan fasilitas kesehatan melalui inovasi-inovasi di bidang teknologi kesehatan. Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik, UGM berhasil mengembangkan dua produk inovasi berupa Alat Ukur Terpadu yang dirancang untuk poliklinik anak, serta inovasi teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi sistem manajemen rumah […]

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Alat Ukur Terpadu Pemeriksaan Kesehatan Anak Berbasis AI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada terus mengupayakan komitmennya dalam mendukung peningkatan fasilitas kesehatan melalui inovasi-inovasi di bidang teknologi kesehatan. Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik, UGM berhasil mengembangkan dua produk inovasi berupa Alat Ukur Terpadu yang dirancang untuk poliklinik anak, serta inovasi teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi sistem manajemen rumah sakit, termasuk sistem pendaftaran dan Customer Relationship Management (CRM).

Kedua produk ini merupakan dua luaran penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Widadi, S.Pd., M.Eng dan Syukron Abu Ishaq Alfarozi, S.T., Ph.D., sebagai tindak lanjut kerja sama antara DTETI dengan Rumah Sakit Akademik UGM. “Pada alat ukur terpadu, kami menggabungkan fungsi penimbangan, pengukuran suhu, dan tinggi badan berbasis mikrokontroler, dengan desain ramah anak,” ujar Rahmat, Rabu (12/3).

Ia menjelaskan sistem ini tidak hanya mempercepat proses pemeriksaan, tetapi juga menyediakan sistem antrian yang lebih informatif dan ramah pengguna. Pengembangan alat ini juga mempertimbangkan aspek ergonomis dan kenyamanan bagi anak-anak, sehingga proses pemeriksaan menjadi lebih menyenangkan dan minim stres. Rahmat berharap inovasi yang berhasil ia kembangkan dapat menjadi model pengembangan teknologi kesehatan yang dapat diterapkan di fasilitas medis lainnya, khususnya dalam pelayanan kesehatan anak.

Pada sistem pendaftaran dan CRM, dengan algoritma AI, sistem diharapkan dapat memberikan rekomendasi, menilai urgensi medis, dan mengatur prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan pasien. Syukron berujar penelitian yang ia lakukan untuk mengembangkan sistem ini, dia lakukan bersama 14 mahasiswa Program Doktor Teknik Elektro DTETI. “Sistem ini mencoba untuk memfasilitasi pra-pendaftaran pasien yang lebih modern dan efisien, serta mengoptimalkan manajemen interaksi pasien,” tuturnya.

Syukron berharap alat inovasi yang telah diserahkan ke RSA UGM pada 5 Desember 2024 silam ini dapat mempercepat proses administratif, meningkatkan kepuasan pasien, dan memperbaiki kualitas layanan kesehatan di RSA UGM. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari alat ini dapat langsung terintegrasi ke dalam sistem rekam medis elektronik, memudahkan pemantauan dan analisis kesehatan pasien secara real-time. “Semoga sistem ini bisa diadopsi oleh rumah sakit lain untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan dalam menghadapi berbagai tantangan operasional yang dihadapi oleh manajemen,” pungkasnya.

Reportase    :  Rasya Swarnasta/DTETI Fakultas Teknik

Penulis         : Triya Andriani

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Alat Ukur Terpadu Pemeriksaan Kesehatan Anak Berbasis AI pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-alat-ukur-terpadu-pemeriksaan-kesehatan-anak-berbasis-ai/feed/ 0
UGM Kembangkan Microforest, Alternatif Baru dalam Inisiatif Dekarbonisasi https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kembangkan-microforest-alternatif-baru-dalam-inisiatif-dekarbonisasi/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kembangkan-microforest-alternatif-baru-dalam-inisiatif-dekarbonisasi/#respond Thu, 20 Feb 2025 01:26:17 +0000 https://ugm.ac.id/?p=76262 Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perguruan Tinggi (PUIPT) Microalgae Biorefinery mengembangkan inovasi pemanfaatan mikroalga sebagai solusi penyerapan karbon pada industri. PSE UGM menghasilkan inovasi berupa Algaetree dan Algaerium suatu sistem kultivasi mikroalga dalam photobioreactor yang dimodifikasi untuk mengoptimalkan penyerapan karbondioksida, baik dari lingkungan […]

Artikel UGM Kembangkan Microforest, Alternatif Baru dalam Inisiatif Dekarbonisasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perguruan Tinggi (PUIPT) Microalgae Biorefinery mengembangkan inovasi pemanfaatan mikroalga sebagai solusi penyerapan karbon pada industri. PSE UGM menghasilkan inovasi berupa Algaetree dan Algaerium suatu sistem kultivasi mikroalga dalam photobioreactor yang dimodifikasi untuk mengoptimalkan penyerapan karbondioksida, baik dari lingkungan maupun udara sekitar. Dr. Nugroho Dewayanto mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi oleh dunia industri saat ini adalah kewajiban untuk melakukan usaha-usaha pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan bisnis mereka. Berbagai metode telah dikembangkan dalam melakukan program Carbon Capture serta Utilization and Storage (CCUS) di dunia industri. “Untuk mengembangkan Algaetree dan Algaerium ini, kami berkolaborasi dengan PT Enthalphy Environergy Consulting yang bergerak di bidang konsultasi ESS (Environmental, Social and Governance) dan PT Algatech Nusantara yang bergerak di bidang pengembangan produk dan bisnis mikroalga,” ungkap Arief saat wawancara, Rabu (19/2).

Kolaborasi yang terjalin antara UGM dan kedua perusahaan tersebut menghasilkan inovasi berupa Microforest yang merupakan pengembangan lanjutan dari Algaetree. Microfest menjadikan Algaetree sebagai produk yang lebih bernilai jual melalui desain yang futuristik dengan penambahan fitur-fitur seperti layar indikator karbon dioksida yang terserap serta oksigen yang dihasilkan oleh mikroalga Microforest adalah pengembangan lanjutan dari Algaetree, dengan kapasitas media kultivasi 100 liter, alat ini mempunyai kemampuan penyerapan karbon hingga 37,6 kilogram per tahun, atau setara dengan kemampuan penyerapan karbon oleh 4 pohon berusia dewasa.

Dr. Eko Agus Suyono, salah satu peneliti, berujar Microforest didesain tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis, sehingga dapat ditempatkan di dalam ruangan atau lobi gedung. Keunggulannya terletak pada kemampuannya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen di lokasi yang tidak memungkinkan tanaman tumbuh serta tidak membutuhkan lahan luas. Hal ini menjadikan Microfest solusi ideal untuk mendukung sustainability. “Saat ini, teknologi Microforest telah mendapat respons positif dari berbagai industri yang tengah berupaya menerapkan dekarbonisasi untuk memperkuat komitmen ESG (Environmental, Social, Governance) mereka,” ujarnya.

Salah satu perusahaan yang tertarik untuk menggunakan Microfest adalah PT Pertamina EP Cepu Regional 4 yang mengelola kegiatan eksplorasi Pertamina di wilayah Indonesia Timur. Selain Microfest, PT Pertamina juga tertarik untuk menggunakan Oxyflow, pengembangan lanjutan dari Algaerium. Melalui kesepakatan kerjasama dengan PUIPT Microalgae Biorefinery, PT Pertamina akan memasang instalasi Microforest dan Oxyflow sebanyak 5 unit di kantor pusat mereka yang berlokasi di Patra Jasa Office Tower, Jakarta. Melalui kerja sama ini, PT Pertamina EP Cepu Regional 4 berharap dapat menjadi pelopor di Pertamina dalam usaha-usaha dekarbonisasi menggunakan pendekatan alam, sebagai pelengkap teknologi CCUS yang selama ini sudah mulai mereka terapkan.

Prof. Ir. Arief Budiman, peneliti di PSE UGM, bertutur kerja sama dengan PT Pertamina EP Cepu Regional 4 ini akan berlangsung selama dua tahun dengan dukungan operasional dari PT Algatech Nusantara. Ia berharap dirinya dan dua rekan peneliti lainnya dapat terus mengembangkan inovasi berbasis mikroalgae agar semakin banyak industri yang dapat memanfaatkannya sebagai bagian dari strategi keberlanjutan dalam mendukung komitmen Indonesia bebas karbon di tahun 2060 mendatang.

Penulis: Triya Andriyani

Foto: Dokumentasi PSE UGM

Artikel UGM Kembangkan Microforest, Alternatif Baru dalam Inisiatif Dekarbonisasi pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kembangkan-microforest-alternatif-baru-dalam-inisiatif-dekarbonisasi/feed/ 0
Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/ https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/#respond Wed, 15 Jan 2025 08:51:36 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74737 Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun […]

Artikel Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun berturut-turut kompetisi digelar di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam upaya memaksimalkan potensi untuk berkompetisi dengan hasil inovasi kendaraan hemat energi dari sejumlah tim mahasiswa internasional, Hans Tobias Sihombing yang juga berperan sebagai General Manager Semar UGM, tim Semar UGM menghadirkan dua kendaraan terbaiknya, yaitu Semar Urban Hydroz 1.2 yang mengandalkan bahan bakar hidrogen dan Semar Proto 4.0 yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utamanya. “Kita ingin membawa visi besar untuk mendorong inovasi keberlanjutan dengan kompetisi internasional ini,” kata Hans dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (15/1).

Pada kompetisi sebelumnya, kata Hans, Semar UGM sukses mencetak berbagai pencapaian gemilang seperti Juara 1 Kategori Urban Hydrogen Fuel, Juara 1 Kategori Prototype Electric dengan rekor 938 km/kWh, Juara 1 Kategori Off-track Data dan Telemetri serta juara 3 Regional Championship. “Raihan Semar UGM di tahun-tahun sebelumnya membuktikan dominasi, dan kompetensi Semar UGM sebagai salah satu tim terbaik dalam bidang kendaraan hemat energi,” paparnya.

Jalan Semar UGM untuk menjadi juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengorbanan besar harus dilakukan seperti harus melewatkan ujian akhir semester dan diharuskan mengulang ujian tersebut setelah kompetisi selesai. Saat pelaksanaan kompetisi pun, tim sempat menghadapi tekanan besar akibat salah satu masalah krusial. Kendaraan Semar Proto 4.0 sempat tidak lolos uji teknis hingga hari kedua sehingga Semar Proto tidak memiliki kesempatan untuk latihan di lintasan tersebut. Dengan penuh ketegangan, diskusi panjang, dan kerja sama yang luar biasa, Semar Proto 4.0 akhirnya merebut juara pertama di kategorinya. “Pengalaman ini menjadi momen mendebarkan yang menunjukkan ketangguhan, dedikasi, dan tekad tim untuk mewujudkan yang terbaik dan menjadi juara,” kenangnya.

Semangat inovasi inilah yang akan terus ditekadkan Semar UGM untuk membawa desain kendaraan ramah lingkungan mereka lebih dekat ke implementasi di jalan raya. Perjalanan menuju prestasi ini tidak dilakukan sendirian. Semar UGM bangga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan  seperti PT Petrokimia Gresik, Pos Properti Indonesia, Jericho, PLN, Toyota Astra Motor, Citra Jelajah Informatika, Wefreight, Inalum, Pebsteel, Dharma Precision Parts, dan Air Liquide. Semar UGM juga terus membuka pintu kolaborasi dengan mitra-mitra baru yang berbagi visi yang sama, yaitu menciptakan inovasi dan kreasi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi dunia.

Penulis : Lazuardi

Editor   : Gusti Grehenson

Foto     : Dok.Tim Semar UGM

Artikel Semar UGM Siap Ikut Kompetisi Shell Eco-Marathon 2025 di Qatar pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/semar-ugm-siap-ikut-kompetisi-shell-eco-marathon-2025-di-qatar/feed/ 0
Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/ https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/#respond Thu, 19 Dec 2024 05:40:01 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74065 Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Univerisitas Gadjah Mada, Hanifrahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., M.S., Ph.D. berhasil meraih eAsia Grant untuk tahun 2025-2027 yang diselenggarakan oleh e-ASIA JRP melalui proyek penelitiannya yang mengimplementasikan integrated biorefiness. e-ASIA JRP merupakan inisiatif gabungan internasional multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS). Anggota EAS meliputi: 10 […]

Artikel Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Univerisitas Gadjah Mada, Hanifrahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., M.S., Ph.D. berhasil meraih eAsia Grant untuk tahun 2025-2027 yang diselenggarakan oleh e-ASIA JRP melalui proyek penelitiannya yang mengimplementasikan integrated biorefiness.

e-ASIA JRP merupakan inisiatif gabungan internasional multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS). Anggota EAS meliputi: 10 negara anggota ASEAN dan 8 negara tambahan (Australia, Jepang, Selandia Baru, Tiongkok, India, Korea Selatan, Rusia, AS). Tahun ini, e-ASIA Joint Research Program 13th difokuskan pada area alternative energy.

Dr. Hanif bersama tim mengajukan judul projek “Improving the Sustainability of Resource Recovery from Wet Biomass Waste: Experimentally-validated GIS-based Integrated Biorefineries for Cleaner Mobility”.  Ia menjelaskan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dan teknis biorefinery limbah hayati basah di Asia Tenggara. Pada projek penelitian ini, dilakukan integrasi pemodelan geospasial, eksperimen konversi biokimia dan termokimia, simulasi proses, dan ekonometrika untuk mengevaluasi dan meningkatkan kelayakan sosio-tekno-ekonomi dari integrated biroefineries yang dikembangkan. “Proyek ini pun sejalan dengan visi Indonesia dalam melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan, realisasi bioekonomi sirkular, dan transisi energi untuk mewujudkan mobilitas yang lebih berkelanjutan,” kata Hanif dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke wartawan, Kamis (19/12).

Proyek ini sendiri merupakan kolaborasi peneliti 4 negara, yaitu Hiroshi Onoda (Professor, Dean of Graduate School of Environment and Energy Engineering, Waseda University Japan),  Rovick Tarife (Instructor, Mindanao State University – Iligan Institute of Technology Philippines), dan Apanee Luengnaruemitchai (Professor, Chulalongkorn University Thailand). Dari total 29 proposal yang mencerminkan berbagai minat dan kolaborasi pada bidang energi alternatif yang masuk. Proyek ini berhasil meraih pendanaan setelah proses penjurian oleh 5 lembaga pendanaan dari 5 negara peserta.

Melalui projek ini pula, Hanif mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kontribusi keilmuannya dalam area yang lebih luas lagi. Sebab, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup pengembangan decision-making tools berbasis data geospasial (GIS) yang divalidasi secara eksperimental untuk mengoptimalkan efisiensi biorefinery dalam mengubah limbah padat dan residu perkotaan dari sektor pertanian pangan dan pariwisata menjadi produk bernilai jual dan bermanfaat bagi lingkungan seperti biofuel, bahan pembenah tanah, dan pupuk cair.

Reportase    : Purwoko/FT UGM

Penulis         : Leony

Editor           : Gusti Grehenson

Artikel Teliti Integrated Biorefineries, Dosen UGM Raih eAsia Grant  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/teliti-integrated-biorefineries-dosen-ugm-raih-easia-grant/feed/ 0
UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/#respond Mon, 18 Nov 2024 09:46:47 +0000 https://ugm.ac.id/?p=73008 Penguasaan teknologi molekuler seperti sekarang ini sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, lingkungan, dan pertanian, karena memungkinkan identifikasi cepat mikroorganisme patogen, pemahaman mendalam tentang genetik spesies tertentu, hingga pemetaan ekosistem secara akurat. Penerapan ini mendukung upaya peneliti dalam menyelesaikan masalah pada berbagai skala, mulai dari seluler hingga ekosistem. Fakultas Biologi Universitas Gadjah […]

Artikel UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Penguasaan teknologi molekuler seperti sekarang ini sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, lingkungan, dan pertanian, karena memungkinkan identifikasi cepat mikroorganisme patogen, pemahaman mendalam tentang genetik spesies tertentu, hingga pemetaan ekosistem secara akurat. Penerapan ini mendukung upaya peneliti dalam menyelesaikan masalah pada berbagai skala, mulai dari seluler hingga ekosistem.

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada pada 15-16 November lalu menggelar mini workshop  menyoroti perkembangan penting dalam pemahaman dan penerapan biologi molekuler dan penggunaan teknologi terbaru dalam analisis data sekuensing dan metabarcoding untuk memahami komposisi mikrobioma serta mengidentifikasi organisme pada tingkat molekuler. “Para peserta pun berkesempatan belajar langsung dari para praktisi dan ahli, yang merupakan mitra Fakultas Biologi UGM,” kata Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, dalam keterangan tertulis yang dikirim Senin (18/11).

Mini Workshop yang dikemas dalam Research Day Fakultas Biologi UGM ini, kata Budi,  melibatkan beberapa laboratorium unggulan Fakultas Biologi, seperti Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, untuk menghadirkan pengalaman praktis bagi peserta.

Dalam sesi pertama, kata Budi, peserta belajar tentang Promega Maxwell Automated DNA/RNA Extraction dan QC DNA menggunakan Agilent Tapestation, yang penting dalam memastikan hasil penelitian yang akurat pada tingkat molekuler. Selanjutnya, pada sesi kedua kemudian mengangkat topik ONT Sequencing & Metabarcoding Data Analysis, yang menjelaskan penggunaan teknologi terbaru dalam analisis data sekuensing dan metabarcoding untuk memahami komposisi mikrobioma serta mengidentifikasi organisme pada tingkat molekuler.

Mengusung tema Biologi Molekuler, kegiatan research daya ini menurut Budi ajang untuk mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta memperkenalkan teknologi terkini di bidang biologi kepada masyarakat luas. “Kita ingin ingin mengangkat tema tentang betapa pentingnya ilmu biologi dalam kehidupan manusia, dari penelitian pada tingkat molekuler hingga dinamika ekosistem,” katanya.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Biologi, Dr. Eko Agus Suyono,menuturkan kegiatan pemeran riset ini mampu mempererat kerja sama antara universitas, industri, dan masyarakat serta menjadi katalisator bagi penelitian dan inovasi di bidang biologi.

Sementara Ririn Tri Nurhayati, S.IP., M.Si., M.A., selaku Kepala Subdirektorat Program Penelitian dari Direktorat Penelitian UGM, pun turut hadir memberikan apresiasi terhadap berjalannya Research Day sebagai wadah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui kemajuan pengetahuan dan teknologi. “Research Day merupakan sebuah platform untuk mentransfer pengetahuan terkait teknologi bagi masyarakat melalui mini workshop yang didukung dengan peralatan canggih,” ungkap Ririn.

Penulis : Leony

Editor : GustiGrehenson

Artikel UGM Kenalkan Teknologi Terkini Bidang Biologi Molekuler pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-kenalkan-teknologi-terkini-bidang-biologi-molekuler/feed/ 0
Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/#respond Wed, 30 Oct 2024 07:51:29 +0000 https://ugm.ac.id/?p=72363 Tim peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil menginovasikan batu bara kalori rendah yang tidak dapat digunakan sebagai feed coal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bernilai guna tinggi. Produk inovasi ini bernama Gamahumat yang mampu berfungsi sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari […]

Artikel Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim peneliti Universitas Gadjah Mada berhasil menginovasikan batu bara kalori rendah yang tidak dapat digunakan sebagai feed coal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi bernilai guna tinggi. Produk inovasi ini bernama Gamahumat yang mampu berfungsi sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari ekstraksi batu bara dengan kalori rendah.

Ketua tim peneliti dibalik Gamahumat adalah Prof. Ferian Anggara. Guru besar termuda Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM. Produk pembenah tanah yang dikembangkannya ini diklaim mampu menjadi pendamping pupuk sehingga proporsi penggunaan pupuk dapat dikurangi. Sebagai contoh kasus, dalam demplot padi yang diujicobakan di kawasan persawahan Bimomartani cukup menggunakan 15% NPK dan urea dari jumlah yang seharusnya. Ia menyebutkan, menggunakan prosentase 15% Gamahumat, memiliki andil 80% hasil yang seperti full NPK-urea sehingga pupuk bisa dikurangi menjadi 15% sampai 20% dari takaran normal. “Hasil panen dapat mendekati layaknya produktivitas padi yang sepenuhnya menggunakan NPK dan urea,” kata Ferian kepada wartawan, Rabu (30/10).

Ferian menyatakan bahwa Indonesia mempunyai sumberdaya batu bara kalori rendah mencapai  30%. Untuk menjamin ketersediaan bahan baku, Ferian menggandeng PT. Bukit Asam yang memiliki batubara peringkat rendah dan teruji sesuai untuk memproduksi Gamahumat. Kerjasama ini telah terjalin sejak 2018 dengan pemberian research funding. Pada tahun 2023, PT. Bukit Asam memberi dana padanan dalam skema matching fund Kedaireka untuk melakukan analisis laboratorium guna mendapat proses ekstraksi yang paling optimal dan membuat prototipenya. “Saat ini, alat tersebut mampu memproduksi 20 liter senyawa humat basah per hari dari 5 kg batubara umpan,” katanya.

Ferian mengaku dirinya tengah melakukan penelitian Gamahumat ke level pilot project. Rencananya, tahun ini pihaknya akan melakukan fabrikasi alat di Jogja. Kemudian, tahun 2025 akan dioperasikan di Peranap, Riau, tepatnya di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bukit Asam yang mempunyai cadangan batu bara mencapai 600 juta ton. Nantinya, pabrik ini akan berskala komersial dengan kemampuan produksi mencapai 60 ton senyawa humat per tahun. ”Obsesi kami sebagai peneliti adalah bagaimana kami bisa mengoptimalkan pemanfaatan hasil pertambangan sehingga memiliki nilai tambah tinggi dengan konsep ekonomi sirkular,” tuturnya.

Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tinggi (LPDP) dengan skema penelitian INSPIRASI juga mendukung pengembangan produk ini dengan memberikan pendanaan selama 3 tahun hingga tahun 2026 mendatang. Selain Gamahumat, dukungan ini dialokasikan juga untuk mengembangkan inovasi yang dapat dikolaborasikan dengan Gamahumat, yakni produk nanosilika berukuran kurang dari 10 mikron yang dibutuhkan tanaman dengan keunggulan mudah untuk diserap. “Penggabungan produk ini menyasar pada lahan yang kekurangan unsur hara agar dapat ditanami dan ditingkatkan produktivitasnya,” terangnya.

Selain itu, kata Ferian, ada pula produk hidrogel yang digunakan sebagai media tanam dengan diberi air di dalamnya, asam humat, dan nanosilica. Hidrogel ditempatkan di lahan yang sulit air seperti lahan reklamasi tambang atau tadah hujan sehingga awal masa tanam tidak perlu rutin disiram. “Saat akar tanaman sudah kuat, tanaman dapat mencari air secara mandiri. Ketiga produk itu dihasilkan sebagai salah satu luaran penelitian yang didanai LPDP Inspirasi dengan topik circular economy,” ujarnya.

Ferian berharap, produk-produk inovasi yang diciptakan oleh peneliti yang tergabung dibawah di UGRG (Unconventional Geo Resources Research Group) FT-UGM mampu mendukung terciptanya swasembada pangan yang sejalan dengan misi yang digaungkan oleh pemerintah.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Peneliti UGM Manfaatkan Batu Bara Kalori Rendah Sebagai Pembenah Tanah Pertanian pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-manfaatkan-limbah-tambang-batubara-sebagai-pembenah-tanah-pertanian/feed/ 0
Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/ https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/#respond Fri, 11 Oct 2024 03:59:07 +0000 https://ugm.ac.id/?p=71524 Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi internasional dengan University of Colorado Boulder, Penn State, Virginia Tech, Pemerintah Kota Makassar serta Institut teknologi Bandung membentuk konsorsium Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) melakukan program pemanfaatan energi terbarukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi emisi jejak karbon. Dalam udaha pengurangan […]

Artikel Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada melakukan kolaborasi internasional dengan University of Colorado Boulder, Penn State, Virginia Tech, Pemerintah Kota Makassar serta Institut teknologi Bandung membentuk konsorsium Centre for Development of Sustainable Region (CDSR) melakukan program pemanfaatan energi terbarukan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi emisi jejak karbon.

Dalam udaha pengurangan emisi karbon ini, sistem fotovoltaik yang telah dipasang oleh tim CDSR untuk mampu mendukung berbagai inisiatif masyarakat seperti bidang perikanan dan pasokan air bersih untuk komunitas. “Apa yang kita lakukan dapat menjadi cara untuk memberdayakan masyarakat untuk memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem ini. Sementara pemerintah juga mulai menerapkan pemantauan online untuk pengurangan energi dan emisi karbon yang telah dikembangkan,” ujar Dr. Rachmawan Budiarto, Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM, Jumat (10/10).

Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM ini mengatakan tim CDSR melakukan  kunjungan ke kota Makassar untuk meninjau pemanfaatan teknologi berkelanjutan ke dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan pemerintahan.

Selama empat tahun, katanya, tim kolaborasi internasional ini telah melakukan survei dan analisis pengembangan lanjutan terhadap program lorong hijau yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Makassar. Selain itu, telah dilakukan perencanaan dan implementasi teknologi energi terbarukan untuk berbagai aktivitas berbasis komunitas. “Tim ini juga turut memberdayakan masyarakat untuk mengoperasikan dan memelihara sistem yang ada melalui adanya internalisasi teknologi,” katanya.

Dalam pengembangannya, Rachmawan mengatakan, teknologi utama yang telah diimplementasikan untuk energi terbarukan adalah pembangkit listrik tenaga surya untuk pertanian maupun perikanan dan sistem pompa pasok air. “Untuk pemantauan yang tepat terkait energi yang digunakan, kita memiliki sistem online energy monitoring yang memungkinkan pemantauan penggunaan energi dan pengurangan emisi karbon secara real-time,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa melalui pengembangan ini, terdapat beberapa dampak yang diharapkan memberi kesejahteraan dari sisi ekonomi hingga kemandirian energi. “Kalau dampak ekonomi tentu akan ada penghematan biaya listrik yang nantinya dapat menambah keuntungan usaha atau pengembangan usaha. Semisal ada gangguan listrik, ini juga dapat menjadi tambahan keamanan untuk pasok listrik,” tuturnya.

Adapun puluhan lokasi di Kota Makassar yang dipilih untuk digunakan dalam pengembangan teknologi. Di tiga tahun pertama, analisis dilakukan pada puluhan lorong hijau (green alley), dan pada satu tahun terakhir dipilih tiga lokasi usaha yang berbasis komunitas perikanan serta pasok air komunitas.

Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, Dr. Donny Koerniawan, mengatakan tim kolaborasi internasional iin berfokus pada pengurangan pemakaian karbon yang dicontohkan melalui perubahan perilaku dimulai dari lorong-lorong kota yang menjadi ruang kecil dari sel kota. “Kami sudah mengimplementasikan instalasi panel surya di tiga titik dan itu bisa sangat mengurangi pemakaian energi setiap komunitas,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa instalasi panel surya ini telah mulai dipasang sejak sekitar dua bulan sebelumnya. Akan tetapi dampak yang dihasilkan sudah sangat terlihat terhadap komunitas. Donny juga menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk adanya penurunan karbon, Net Zero Carbon Community untuk kota Makassar.

Lebih lanjut, data yang dihasilkan melalui sistem online energy monitoring disebutkan bahwa memunculkan data real-time yang memperlihatkan mengenai data listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta prediksi dari emisi karbon yang dapat dicegah. Melalui data dan analisis ini, tentu akan menjadi dasar bagi kolaborasi pengembangan teknologi yang lebih lanjut. “Data ini juga dapat menjadi evaluasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik demi menuju komunitas yang berkelanjutan,” paparnya.

Melalui kolaborasi internasional ini, para pengembang teknologi berupaya untuk melakukan penerapan energi terbarukan dan teknologi pemantauan energi demi membangun komunitas net-zero carbon di Makassar. Inisiatif yang dilakukan ini menunjukkan bahwa pengembangan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terus berjalan serta menjadi inspirasi bagi tim pengembang lainnya untuk mengupayakan hal serupa di daerah lainnya.

Penulis : Lintang

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Bangun Kolaborasi Internasional, UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/bangun-kolaborasi-internasional-ugm-kembangkan-pemanfaatan-teknologi-energi-terbarukan/feed/ 0
Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/ https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/#respond Fri, 13 Sep 2024 02:55:22 +0000 https://ugm.ac.id/?p=70577 Hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Pasalnya saat ini seluruh negara berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di tengah keterbatasan sumber energi minyak dan gas bumi. Apalagi bahan bakar fosil merupakan pemasok terbesar terhadap jejak karbon serta pencemaran lingkungan. Di indonesia, riset energi hidrogen ini belum banyak dikembangkan. […]

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Hidrogen berpotensi sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Pasalnya saat ini seluruh negara berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di tengah keterbatasan sumber energi minyak dan gas bumi. Apalagi bahan bakar fosil merupakan pemasok terbesar terhadap jejak karbon serta pencemaran lingkungan. Di indonesia, riset energi hidrogen ini belum banyak dikembangkan. Padahal di negara maju seperti di Amerika dan Eropa, riset dan aplikasi pemanfaatan energi hidrogen sudah sejak lama diterapkan.

Peneliti hidrogen dari Fakultas Teknik Universita Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., mengatakan hidrogen bisa digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil karena energi yang dihasilkan bisa sangat besar tanpa menghasilkan jejak karbon atau limbah lingkungan. “Hidrogen bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik,” kata Deendarlianto saat ditemui di Laboratorium Mekanika Fluida FT UGM, Jumat (13/9).

Deen, demikian ia akrab disapa, menyampaikan bahwa penelitian terkait Hidrogen yang dilakukannya bersama tim merupakan sebuah proyek kolaborasi yang dibiayai pemerintah serta beberapa pihak dari industri seperti PLN dan Pertamina. Selain itu proyek ini juga diikuti oleh berbagai Universitas yang tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga mancanegara , seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen dari Belanda.

Di proyek kolaborasi ini, fokus utama dari penelitian ini terkait dengan produksi green hydrogen, dimana hidrogen jenis ini merupakan jenis hidrogen yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. “Kita juga tengah memimpin program riset terkait metode penyimpanan dari Hidrogen itu sendiri,” katanya.

Meski baru dalam tahap riset dan pengembangan, menurut Deen, sejauh ini riset ini sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Namun salah satu tantangan terbesar yang ia dan bersama tim hadapi adalah terkait penyimpanan hidrogen dalam rangka memastikan supaya hidrogen yang disimpan tidak boleh bocor atau keluar. Sebab jika hidrogen yang bertemu dengan oksigen bisa menimbulkan kerusakan yang tidak diinginkan. Selain itu, permasalahan lain yang menjadi perhatian adalah proses perlakuan dari hidrogen yang cukup rumit dan juga kekhawatiran terkait apakah alat-alat yang digunakan mampu menanggung beban penyimpanan dari hidrogen itu sendiri.

Dalam penelitian metode penyimpanan hidrogen ini, Deen juga melibatkan banyak mahasiswa dari S3, S2 maupun S1. Selain itu beliau juga melibatkan mahasiswa dari Universitas lain, yaitu Universitas Udayana dalam kegiatan MBKM Riset.

Terlepas dari proses penelitiannya yang rumit, imbuhnya, apabila penelitian hidrogen ini bisa diaplikasikan maka akan banyak memberikan manfaat banyak sekali dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, hidrogen dapat digunakan di berbagai sektor, tidak hanya sektor energi saja, namun berbagai sektor yang lain. “Aplikasi hidrogen dapat dilakukan di banyak sekali sektor di dunia kedepan, tidak hanya sektor energi namun sektor industri, sektor transportasi dan juga sektor kelistrikan,” tegasnya.

Saat ini Deen tengah melanjutkan risetnya dalam rangka menemukan metode penggunaan hidrogen yang lebih murah dan terjangkau.  “Perhatian untuk kedepannya adalah menghasilkan produksi yang cepat murah dan berkapasitas tinggi,” ungkapnya.

Deen berharap pemerintah tetap mendorong dan berkomitmen dalam mendukung penelitian pengembangan energi hidrogen di tanah air karena potensial sebagai sumber bersih dan terbarukan yang nantinya bisa diaplikasikan secara massif.

Penulis : Hanif

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Peneliti UGM Kembangkan Hidrogen sebagai Sumber Energi Masa Depan pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-hidrogen-sebagai-sumber-energi-masa-depan/feed/ 0