Alumni Arsip - Universitas Gadjah Mada https://ugm.ac.id/id/category/alumni-id/ Mengakar Kuat dan Menjulang Tinggi Sat, 29 Mar 2025 10:17:22 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.1.7 UGM Siap Melaksanakan KKN Internasional di Timor Leste https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-melaksanakan-kkn-internasional-di-timor-leste/ https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-melaksanakan-kkn-internasional-di-timor-leste/#respond Thu, 27 Mar 2025 08:33:37 +0000 https://ugm.ac.id/?p=77372 Universitas Gadjah Mada terus mengupayakan pengembangan kelembagaan sebagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memperluas jaringan kerja sama di kancah Internasional.  Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan sejumlah alumni UGM di Timor Leste pada Kamis (20/3) lalu. Rektor UGM mengatakan […]

Artikel UGM Siap Melaksanakan KKN Internasional di Timor Leste pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Universitas Gadjah Mada terus mengupayakan pengembangan kelembagaan sebagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memperluas jaringan kerja sama di kancah Internasional.  Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan sejumlah alumni UGM di Timor Leste pada Kamis (20/3) lalu. Rektor UGM mengatakan pertemuan ini dilakukan dalam rangka mempromosikan reputasi UGM di tingkat internasional.

“Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi UGM untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan komunitas alumni di Timor Leste,” kata Rektor.

Tidak hanya temu kangen dengan alumni, dalam diskusi dengan para alumni juga menggali dan mengidentifikasi potensi kerja sama antara UGM dengan berbagai institusi di Timor Leste baik di bidang riset dan pendidikan hingga menjajaki kemungkinan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)  internasional di negara tersebut.

Dikatakan Rektor, pelaksanaan KKN internasional di Timor Leste akan memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa UGM untuk mendapatkan pengalaman yang berharga dalam konteks internasional, serta bersama-sama dengan mahasiswa dari institusi pendidikan tinggi lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di luar negeri.

“Program rencana pembentukan desa binaan yang berkelanjutan menjadi target utama kegiatan KKN untuk dapat menjadi acuan implementasi pengabdian masyarakat di wilayah tertinggal di Timor Leste,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi dan kontribusi alumni UGM dalam mendukung pembangunan Timor Leste.

“Banyaknya posisi penting dan strategis yang diduduki oleh alumni UGM di Timor Leste, menunjukkan bahwa alumni UGM memiliki akuntabilitas, keahlian dan kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.

Beberapa alumni yang ikut hadir dalam pertemuan berasal dari berbagai kalangan seperti pimpinan kampus, mantan menteri dan anggota lembaga legislatif di Timor Leste. Para alumni juga sepakat untuk membentuk Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) untuk wilayah Timor Leste.

Rektor Dili Institute of Technology, Manuel Vong, salah alumnus UGM mengatakan para alumni UGM yang Timor Leste berasal dari berbagai latar belakang ilmu diharapkan dapat memfasilitasi kerja sama potensial dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor Leste dalam rangka mendorong percepatan pembangunan sumber daya manusia dan berbagi ilmu dalam pembangunan multisektor di Timor Leste.

“Kami berharap pertemuan ini akan menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan antara UGM dengan institusi dan alumni di Timor Leste,” ungkap koordinator alumni UGM di Timor Leste ini.

Penulis : Jelita Agustine

Editor   : Gusti Grehenson

Foto      : Biro Manajemen Strategis

Artikel UGM Siap Melaksanakan KKN Internasional di Timor Leste pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/ugm-siap-melaksanakan-kkn-internasional-di-timor-leste/feed/ 0
Mengasah Kompetensi Diri dan Kepemimpinan jadi Kunci Sukses Meniti Karir https://ugm.ac.id/id/berita/mengasah-kompetensi-diri-dan-kepemimpinan-jadi-kunci-sukses-meniti-karir/ https://ugm.ac.id/id/berita/mengasah-kompetensi-diri-dan-kepemimpinan-jadi-kunci-sukses-meniti-karir/#respond Wed, 26 Feb 2025 01:27:11 +0000 https://ugm.ac.id/?p=76424 Salah satu tantangan terbesar bagi mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi adalah menentukan pilihan di jenjang berikutnya. Berada di tengah kondisi ketidakstabilan ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan, menjadi hambatan besar dalam memulai karir. Oleh karena itu diperlukan bekal untuk selalu mengasah kompetensi diri dan jiwa kepemimpinan yang mumpuni dalam mengawal karir profesional di dunia kerja. […]

Artikel Mengasah Kompetensi Diri dan Kepemimpinan jadi Kunci Sukses Meniti Karir pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Salah satu tantangan terbesar bagi mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi adalah menentukan pilihan di jenjang berikutnya. Berada di tengah kondisi ketidakstabilan ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan, menjadi hambatan besar dalam memulai karir. Oleh karena itu diperlukan bekal untuk selalu mengasah kompetensi diri dan jiwa kepemimpinan yang mumpuni dalam mengawal karir profesional di dunia kerja.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, Haerudin, S.H., M.H hadir sebagai pembicara untuk menyampaikan materi mengenai kepemimpinan dan kiprah Kagama dalam Pembekalan Calon Wisudawan Universitas Gadjah Mada Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2024/2025 dilaksanakan pada Selasa (25/2) di Grha Sabha Pramana. Sebanyak 1.408 calon wisudawan mengikuti pembekalan Sinergi UGM dan Kagama sebelum resmi menjadi alumni UGM.

Haerudin menyampaikan, lulusan sarjana harus terus mengasah kompetensi diri dan jiwa kepemimpinan. Kedua aspek tersebut tidak hanya penting untuk memudahkan permulaan karir, namun juga memberikan arah dan tujuan pada diri sendiri.“Paling tidak kalian memiliki jiwa kepemimpinan. Bukan soal kalian bisa memimpin tim, tapi utamanya bagaimana kalian memimpin diri sendiri,” tutur alumnus Fakultas HUkum UGM ini.

Ia menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Dahulu dirinya tidak memiliki biaya untuk sekedar mendaftar, namun pada akhirnya ia berhasil menjadi PNS tanpa biaya sedikitpun berkat tekad dan kepercayaan diri yang kuat. Kisah tersebut hingga saat ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi dirinya.

 

Haerudin melanjutkan, hal penting lainnya adalah untuk selalu mengingat langkah awal apa yang pertama kali diambil. Menurutnya, alumni UGM perlu merefleksikan diri mengenai alasan awal memilih UGM sebagai universitas pilihan. Segala keputusan menyangkut langkah penting harus benar-benar diambil oleh kemauan sendiri. Itu akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan karena terbiasa memberikan tujuan pada diri sendiri. “Menjadi alumni UGM kalian telah memiliki kelebihan dibanding yang lain. Karena nama UGM sudah ada di mana-mana. Karenanya, sebagai alumni kalian juga harus ikut mengharumkan nama alumni dengan berkontribusi pada bangsa,” ujar Haerudin.

Lebih lanjut, Haerudin mengungkap fakta tes CPNS dalam beberapa tahun terakhir. Bahwa skor rata-rata tes pancasila dalam SKD tidak pernah mencapai passing grade. Menurutnya, fakta ini cukup menggambarkan bagaimana jiwa ideologi pancasila perlu kembali ditanamkan pada generasi saat ini. Ideologi tidak hanya sebagai landasan kehidupan bangsa, namun juga memberikan pedoman bagaimana berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

Namun kembali ia mengingatkan, bahwa tugas sebagai alumni juga perlu diingat, yakni senantiasa berinovasi dan berkontribusi bagi negara. “Agar kebermanfaatan alumni UGM terus berlanjut hingga generasi-generasi berikutnya,” katanya.

Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Februari 2025 di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada. Ajang pembekalan selalu diselenggarakan setiap periode wisuda guna memberikan bekal bagi mahasiswa UGM sebelum benar-benar resmi menjadi Kagama dan meniti jenjang karir.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Lazuardi

Artikel Mengasah Kompetensi Diri dan Kepemimpinan jadi Kunci Sukses Meniti Karir pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/mengasah-kompetensi-diri-dan-kepemimpinan-jadi-kunci-sukses-meniti-karir/feed/ 0
Alumni FH UGM Gelar Aksi Tanam Pohon Bakau di Pantai Pasir Kadilangu https://ugm.ac.id/id/berita/alumni-fh-ugm-gelar-aksi-tanam-pohon-bakau-di-pantai-pasir-kadilangu/ https://ugm.ac.id/id/berita/alumni-fh-ugm-gelar-aksi-tanam-pohon-bakau-di-pantai-pasir-kadilangu/#respond Tue, 25 Feb 2025 04:01:26 +0000 https://ugm.ac.id/?p=76392 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan temu alumni dalam rangka Dies Natalis ke-79, Sabtu (22/2), di Auditorium Gedung B Fakultas Hukum UGM. Kegiatan reuni alumni bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar alumni ini berlangsung meriah dengan diisi dengan berbagai  kegiatan menarik. Salah satunya aksi penanaman pohon bakau di Pantai Pasir Kadilangu, Kulon Progo.  Adi, […]

Artikel Alumni FH UGM Gelar Aksi Tanam Pohon Bakau di Pantai Pasir Kadilangu pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan temu alumni dalam rangka Dies Natalis ke-79, Sabtu (22/2), di Auditorium Gedung B Fakultas Hukum UGM. Kegiatan reuni alumni bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar alumni ini berlangsung meriah dengan diisi dengan berbagai  kegiatan menarik. Salah satunya aksi penanaman pohon bakau di Pantai Pasir Kadilangu, Kulon Progo. 

Adi, salah satu alumni yang turut melakukan aksi tanam bakau mengatakan penanaman bakau ini menjadi bagian penting dari upaya Fakultas Hukum UGM untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. “Aksi ini jadi bagian kegiatan pengabdian masyarakat dan lingkungan dari rangkaian dies natalis,” katanya.

Tak kalah menarik, di acara temu alumni ini juga diwarnai dengan penampilan slide show hasil foto dari para peserta lomba fotografi bertema “Memori FH UGM”. Dalam suasana penuh nostalgia, para alumni teringat kembali perjalanan panjang yang telah dilalui. Para peserta berhasil menunjukkan kreativitas dan kecintaan mereka terhadap Fakultas Hukum UGM melalui lensa kamera. 

Mereka berhasil mengabadikan kenangan indah yang menggambarkan perjalanan Fakultas Hukum UGM, dan menjadi bagian dari penghargaan atas karya-karya terbaik yang memvisualisasikan memori-memori berharga di kampus ini. 

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Prof. Adrianto Dwi Nugroho, S.H., Adv.LL.M., LL.D., dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya peran alumni dalam perkembangan fakultas hukum dalam pegembangan pendidikan dan pembelajaran. “Kami sangat menghargai kontribusi yang diberikan oleh para alumni, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai aspek lain yang mendukung kemajuan Fakultas,” ujar Prof. Adrianto.

Temu alumni lintas angkatan ini, menurut Arianto, diharapkan dapat semakin memperkuat ikatan silaturahmi antar alumni yang telah tersebar di seluruh pelosok tanah air hingga ke manca negara. Kolaborasi yang terjalin antara civitas akademika dan alumni juga diharapkan dapat memperkaya pengembangan ilmu hukum di Indonesia, baik melalui riset bersama, diskusi ilmiah, maupun peningkatan kualitas pendidikan hukum yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. 

Penulis   : Rahma Khoirunnisa

Editor     : Gusti Grehenson

Foto       : Dok. Humas FH UGM

Artikel Alumni FH UGM Gelar Aksi Tanam Pohon Bakau di Pantai Pasir Kadilangu pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/alumni-fh-ugm-gelar-aksi-tanam-pohon-bakau-di-pantai-pasir-kadilangu/feed/ 0
Indonesia Perlu Bersikap di Tengah Pusaran Dinamika Geopolitik Dunia https://ugm.ac.id/id/berita/indonesia-perlu-bersikap-di-tengah-pusaran-dinamika-geopolitik-dunia/ https://ugm.ac.id/id/berita/indonesia-perlu-bersikap-di-tengah-pusaran-dinamika-geopolitik-dunia/#respond Wed, 19 Feb 2025 10:33:52 +0000 https://ugm.ac.id/?p=76257 Kondisi geopolitik di wilayah Rusia dan Ukraina, Timur tengah dan Indo-Pasifik tengah bergejolak belakangan ini. Sebagai negara yang berada di wilayah Indo-Pasifik perlu menyiapkan diri dalam menghadapi potensi konflik jika sewaktu-waktu terjadi. Hal itu ditegaskan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio dalam seminar bertajuk “Dinamika Geomaritim Kawasan Indonesia” pada […]

Artikel Indonesia Perlu Bersikap di Tengah Pusaran Dinamika Geopolitik Dunia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Kondisi geopolitik di wilayah Rusia dan Ukraina, Timur tengah dan Indo-Pasifik tengah bergejolak belakangan ini. Sebagai negara yang berada di wilayah Indo-Pasifik perlu menyiapkan diri dalam menghadapi potensi konflik jika sewaktu-waktu terjadi. Hal itu ditegaskan mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio dalam seminar bertajuk “Dinamika Geomaritim Kawasan Indonesia” pada Rabu (19/2) di Auditorium Gedung Pascasarjana UGM.

Menurut Marsetio, posisi Indonesia yang sangat strategis ini menjadi rentan akan potensi terjadinya konflik. “Indonesia berbatasan langsung dengan sepuluh negara tetangga, hal ini rawan menjadi konflik sebab saat ini masih belum terselesaikan,” ujarnya.

Konflik geopolitik secara global menurut Marsetio dapat terjadi pada tiga wilayah, yaitu Ukraina-Rusia, Timur Tengah, dan Indo-Pasifik. Wilayah Indo-Pasifik yang mencakup Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dapat menjadi theater of war, utamanya dengan kondisi Tiongkok yang sedang memperebutkan hegemoni untuk menjadi negara adidaya. Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan Tiongkok adalah dengan menambah jumlah pangkalan angkatan laut mereka di 37 negara serta mencaplok lautan Indonesia yang ada di wilayah Laut Cina Selatan. “Saat ini saja, Tiongkok terus berupaya untuk mengejar hegemoni mereka. Diaspora mereka yang berjumlah ratusan ribu ditarik kembali setelah belajar banyak hal di negara barat untuk memajukan negeri mereka,” papar Marsetio.

Guru Besar Bidang Maritim Universitas Pertahanan ini kemudian menyebutkan Amerika Serikat membentuk wilayah Indo-Pasifik sebagai cara mereka di sektor ekonomi dan pertahanan guna menangkal pergerakan yang dilakukan oleh Tiongkok. Laut Cina Selatan juga menjadi tempat negara-negara tersebut unjuk gigi menampilkan kemampuan militer mereka. Indonesia berupaya untuk mengajak negara-negara Asia di kawasan tersebut untuk bekerja sama sehingga meminimalkan konflik yang terjadi.

Dikatakan alumnus prodi S3 Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM ini menegaskan Indonesia harus terus bersiap dalam menghadapi setiap kondisi yang mungkin terjadi dalam iklim geopolitik dunia yang saat ini berlangsung. “Kalau cinta damai, kita pun harus siap berperang,” pungkas Marsetio.

Dosen Kajian Budaya dan Media, SPs UGM, Budiawan, S.S., M.A., Ph.D. menuturkan Indonesia sebagai negara kepulauan sebenarnya belum membuat mayoritas warganya berpikir secara kemaritiman. Bahkan, untuk pemerintah Indonesia sendiri, hal ini baru dimulai semenjak reformasi dengan dibentuknya Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 1999. Untuk itu, Budiawan menyebutkan perlu perubahan pola pikir masyarakat menjadi masyarakat maritim dalam menyongsong Indonesia menuju poros maritim dunia.“Apalagi sekarang dengan kondisi geopolitik dunia diperlukan kesadaran mengenai kemaritiman,” pungkasnya.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Artikel Indonesia Perlu Bersikap di Tengah Pusaran Dinamika Geopolitik Dunia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/indonesia-perlu-bersikap-di-tengah-pusaran-dinamika-geopolitik-dunia/feed/ 0
Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/ https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/#respond Mon, 10 Feb 2025 09:04:06 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75735 Alumnus prodi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) FEB UGM, Pandu Kurniawan, merupakan salah satu peserta yang lulus dari ujian Akuntan Publik pada Januari 2025 lalu. Untuk mendapatkan Certified Public Accountant (CPA), tidaklah mudah. Pandu mengaku ia beberapa kali mengalami kegagalan dan perlu mengulang dalam beberapa mata ujian. Semangat pantang menyerah untuk sesuatu yang […]

Artikel Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Alumnus prodi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) FEB UGM, Pandu Kurniawan, merupakan salah satu peserta yang lulus dari ujian Akuntan Publik pada Januari 2025 lalu. Untuk mendapatkan Certified Public Accountant (CPA), tidaklah mudah. Pandu mengaku ia beberapa kali mengalami kegagalan dan perlu mengulang dalam beberapa mata ujian. Semangat pantang menyerah untuk sesuatu yang ingin ia gapai selalu dipegangnya. “Setelah beberapa kali gagal, akhirnya saya lulus untuk semua mata ujian yang dilakukan selama satu tahun penuh,” kata Pandu, Senin (10/2).

Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis dan perusahaan-perusahaan Indonesia, Pandu meyakini kebutuhan akuntan publik akan terus meningkat.  meskipun di sisi yang lain harus berhadapan dengan tantangan besar dengan hadirnya teknologi AI. “Teknologi ini disinyalir dapat menggantikan beberapa pekerjaan teknis. Tapi saya yakin profesi akuntan publik masih sangat dibutuhkan, terutama dalam menjaga integritas dan profesionalisme,” terangnya.

Mendapatkan sertifikasi sebagai akuntan publik awalnya bukan hal yang familiar di mata Pandu. Berawal saat ia tengah menempuh pendidikan PPAk sejak awal 2017, para pegnelola seeing mensosialisasikan adanya kemudahan bagi lulusan PPAk untuk memperoleh sertifikasi tersebut. “Ini tidak mudah. Ujian pertama saya di tahun 2019 sempat tidak lulus dan di percobaan kedua saya baru berhasil mendapatkan sertifikat CPA non-signing,” ucapnya.

Usai menempuh PPAk, di tahun 2018 ia melanjutkan S2 di Magister Akuntansi FEB UGM. Setelah menyandang gelar magister, ia pun melamar bekerja sebagai internal auditor di PT Telkom. Kinerja yang baik mengantarkannya sebagai salah satu auditor terbaik yang dikirim ke Kementerian BUMN untuk menjalani penugasan khusus.

Pantang menyerah, di tahun 2024, ia kembali mengikuti ujian CPA signing (Akuntan Publik). Menurutnya mengikuti ujian secara bertahap bukanlah hal yang mudah, apalagi harus mengulang beberapa kali seperti Workshop A dan Workshop B yang menitikberatkan pada pengetahuan teknis audit tingkat lanjut.

“Saya sempat merasa minder sebagai peserta termuda dan berpikir bahwa saya terlalu nekat mengikuti ujian Workshop. Beberapa peserta bahkan mengatakan bahwa belum saatnya saya mengikuti ujian dan sebaiknya memberi kesempatan terlebih dahulu kepada mereka yang lebih tua,” kenangnya.

Keberhasilannya meraih sertifikasi Akuntan Publik di usia relatif muda, diakui Pandu tidak lepas dari peran PPAk FEB UGM yang selalu mendukung mahasiswa menjadi profesional di bidang audit.“Program ini memiliki akreditasi Unggul yang menjamin kualitas program, tenaga pengajar, dan mahasiswanya. Selain itu, PPAk memiliki joint program dengan Magister Akuntansi FEB UGM yang akan mempersingkat masa studi dan menunjang mahasiswa ketika sudah lulus nanti,” ungkapnya.

Lingkungan belajar mengajar PPAk FEB UGM, menurutnya, kondusif. Pengalaman paling berkesan yang ia peroleh selama satu setengah tahun mulai dari matrikulasi hingga magang membuka jalan baginya memasuki dunia auditor. “PPAk FEB UGM banyak memberikannya pembelajaran. Selama studi saya bisa mendapatkan pengalaman praktik di lapangan dengan mengajarkan bagaimana menjadi praktisi yang berintegritas dan profesional dengan penekanan pada dunia auditor. Para mahasiswa diwajibkan mengikuti program magang,” kata Pandu yang sempat menjalani magang di KAP Mahsun, Nurdiono, Kukuh & Partner.

Pandu pun mengaku merasa sangat terbantu dengan program matrikulasi yang diberikan di PPAk UGM untuk menyamakan persepsi dan budaya akademik. Pandu merasakan dukungan dari dosen menjadi faktor penting dalam perjalanan akademiknya. Pandu menyampaikan kesannya akan nilai-nilai FEB UGM. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh pengajar FEB UGM sangat berperan dalam perjalanan akademik dan kariernya. Terutama terkait soal integritas, profesionalisme, objektivitas, dan kepedulian sosial. “Selama belajar di FEB UGM, saya diajarkan untuk menjaga integritas dalam segala hal, baik dalam pendidikan maupun pekerjaan. Sebagai auditor, objektivitas adalah kunci untuk menjaga keadilan dalam penilaian,” ungkapnya.

Reportase: Shofi Hawa Anjani dan Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis : Agung Nugroho

Artikel Pantang Menyerah, Alumnus UGM ini Berhasil Sandang Sertifikasi Akuntan Publik di Usia Muda pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/pantang-menyerah-alumnus-ugm-ini-berhasil-sandang-sertifikasi-akuntan-publik-di-usia-muda/feed/ 0
Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/#respond Thu, 30 Jan 2025 08:14:35 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75212 Berawal dari pengalaman pribadinya sejak mahasiswa menyaksikan teman-temannya yang menyukai makanan dismum namun kesulitan mencari restoran dimsum yang rasanya enak di lidah dengan harga terjangkau. Tercetuslah ide bisnis dari Buyung Samudra untuk merintis restoran dimsum dan Chinese food bernama Taigersprung. Alumnus Program Sarjana Internasional (IUP) Studi Manajemen FEB UGM angkatan 2019 mengaku  keberhasilannya membangun bisnis […]

Artikel Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Berawal dari pengalaman pribadinya sejak mahasiswa menyaksikan teman-temannya yang menyukai makanan dismum namun kesulitan mencari restoran dimsum yang rasanya enak di lidah dengan harga terjangkau. Tercetuslah ide bisnis dari Buyung Samudra untuk merintis restoran dimsum dan Chinese food bernama Taigersprung. Alumnus Program Sarjana Internasional (IUP) Studi Manajemen FEB UGM angkatan 2019 mengaku  keberhasilannya membangun bisnis usaha ini melalui proses panjang, dan ia memulai usaha saat masih menjadi mahasiswa. “Tepatnya di tahun 2020, bisnis ini saya jalankan bersama rekan satu angkatan, Ian Wirawan Jamesie”, katanya, Kamis (30/1).

Keinginan untuk terjun menjadi wirausaha di bisnis restoran menurut Buyung, sudah menjadi impiannya sejak lama. Dengan kesungguhan, usaha inipun telah berkembang dan sekarang ini sudah membuka empat cabang di tiga kota besar, yaitu di Yogyakarta , Semarang, dan Solo.

Buyung mengungkapkan ide awal mengembangkan Taigersprung muncul dari adanya celah di pasar makanan dimsum. “Dari situlah tercetus ide untuk membuka sebuah restoran dimsum yang enak dengan harga yang pas di kantong mahasiswa,” terangnya.

Buyung mengakui memiliki jiwa bisnis yang kuat karena berlatar belakang dari keluarga pengusaha. Iapun menjadi cukup paham bagaimana menjalankan usaha. Iapun mengaku membangun bisnis Taigersprung tidak selalu berjalan mulus. Bahkan tantangan harus ia hadapi di saat awal pendirian. Pada masa awal pendirian bisnis Taigersprung adalah saat masa awal pandemi Covid-19. “Didirikan di awal masa pandemi Covid-19 pada April 2020, menjadikan penjualan terkendala karena adanya pembatasan aktivitas dan kekhawatiran masyarakat untuk membeli makanan di luar”, ungkap Buyung.

Dihadapkan pada kondisi darurat, iapun mengatur strategi untuk menjaga keberlangsungan usaha. Sebagai CEO Taigersprung, ia bersama Ian memutuskan untuk memangkas biaya operasional. Keputusan lainnya, mereka tidak mau memotong gaji karyawan melainkan keduanya memilih untuk tidak mengambil gaji mereka selama empat bulan pertama. Tak hanya itu, mereka pun berbagai pekerjaan. Beberapa pekerjaan seperti membeli bahan baku di pasar dan menjadi kasir mereka lakukan sendiri.“Paling down ketika Covid karena banyak orang yang gak berani makan di luar dan beli makanan lewat ojol. Saat itu, kami tahu kalau penjualan gak akan naik, jadi kami akhirnya memutuskan untuk memotong biaya operasional,” ucap Buyung mengenang.

Menjalani kuliah sekaligus berbisnis tentu bukan persoalan mudah. Pandai-pandai mengatur waktu, dan Buyung bersyukur merasa tidak kesulitan dalam mengatur waktu antara kuliah dan bisnis. Iapun bersyukur karena pembelajaran dilakukan secara daring selama pandemi. Hal ini yang memberinya keleluasaan menjalani pembelajaran kelas secara online sembari mengelola restoran. “Tantangan dalam beraktivitas kuliah dan menjaga restoran ini berlangsung selama kurang lebih 2-3 bulan di awal pendirian. Sedangkan tantangan tersulit adalah ketika harus menekan biaya operasional”, terangnya.

Buyung tak henti-hentinya bersyukur bisa berkesempatan kuliah di FEB UGM. ia mengaku bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan untuk menyokong perjalanan bisnisnya. Banyak mata kuliah yang sangat relevan yang ia dapatkan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya ilmu mengenai perilaku konsumen. Pengetahuan dari mata kuliah ini sangat membantunya menciptakan Ideal Customer Avatar (ICA), yakni sebuah profil yang merinci karakteristik konsumen ideal suatu bisnis, seperti demografi, psikografi, perilaku, kebutuhan, dan hambatan.

Dengan memahami Ideal Consumer Avatar (ICA), Buyung mampu mengembangkan menu dan strategi bisnis Taigersprung secara lebih efisien tanpa memerlukan riset yang memakan banyak waktu dan biaya. Karenanya, iapun berpesan kepada mereka yang ingin memulai bisnis agar berani mengambil langkah pertama.

Menurut Buyung sangat penting membangun optimisme dalam memulai suatu usaha. Optimisme yang tidak terlalu berlebihan. “Kedepan, saya berharap usaha ini memberi dampak positif yang lebih luas kepada masyarakat, terutama pelanggan dan karyawannya. Saya ingin memberikan dampak ke masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan. Saat ini ada 75 karyawan di Taigersprung dan mereka inilah yang memotivasi kami untuk bisa berkembang lebih besar lagi,” pungkasnya.

Penulis.   : Najwah Ariella Puteri & Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB

Penulis    : Agung Nugroho

Artikel Kisah Buyung, Membangun Bisnis Resto Dimsum Sejak Mahasiswa pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-buyung-membangun-bisnis-resto-dimsum-sejak-mahasiswa/feed/ 0
Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/ https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/#respond Wed, 22 Jan 2025 09:40:56 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75051 Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, memberi wejangan kepada 841 calon wisudawan pascasarjana UGM, Rabu (22/1), di Grha Sabha Pramana. Alumnus Teknik Mesin UGM ini membagikan kisah perjalanan karirnya dari karyawan biasa hingga menjadi Direktur Marketing di perusahaan besar perdagangan mobil ini. Anton menekankan bahwa calon wisudawan harus memilih tempat kerja dengan […]

Artikel Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, memberi wejangan kepada 841 calon wisudawan pascasarjana UGM, Rabu (22/1), di Grha Sabha Pramana. Alumnus Teknik Mesin UGM ini membagikan kisah perjalanan karirnya dari karyawan biasa hingga menjadi Direktur Marketing di perusahaan besar perdagangan mobil ini.

Anton menekankan bahwa calon wisudawan harus memilih tempat kerja dengan nilai-nilai kebajikan yang mampu membuat pekerjanya semakin bertumbuh di lingkungan positif. Sebagai alumni Teknik Mesin angkatan 1995 menegaskan keberhasilan karirnya tak lepas dari value perusahaan, “Dua hal yang selalu saya pegang adalah willingness to improve dan respect to people. Filosofi ini membantu saya melihat peluang dan senantiasa berkembang,” tuturnya.

Anton juga menjelaskan bahwa keberhasilan karier tidak hanya bergantung pada keahlian teknis, tetapi juga nilai dan pola pikir yang diterapkan dalam pekerjaan. Ia menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan lingkungan sekitar, karena kepercayaan merupakan pondasi utama dalam dunia profesional.

Baginya, memberikan layanan terbaik bukan hanya soal produk yang ditawarkan, tetapi juga menciptakan nilai yang berkelanjutan.Ia menekankan bahwa lulusan UGM prodi apapun bisa berkarir dimanapun, “Kita harus percaya diri dan selalu mau mengembangkan diri karena persaingan selalu ada,” pesannya.

Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D., Kepala Biro Manajemen Strategis UGM, turut memberikan sambutannya dengan menegaskan bahwa para lulusan harus percaya diri dan terus berusaha memberikan kontribusi nyata di berbagai sektor. Ia juga menyoroti pentingnya jejaring Kagama sebagai modal besar untuk memaksimalkan peluang karier.  “Kami meminta calon alumni untuk percaya diri, terus belajar, dan membuktikan bahwa lulusan UGM bisa menjadi sosok yang berkarir cemerlang,” ujarnya. \

Hal senada disampaikan oleh Destina Kawanti, S.Si., M.IP., Wakil Sekretaris Jenderal PP Kagama. Ia mengingatkan bahwa gelar akademik yang diraih para lulusan adalah sebuah amanah yang membawa tanggung jawab besar. Ia berpesan bahwa Kagama bukan sekadar komunitas alumni, tetapi keluarga yang selalu siap mendukung dan bersinergi. “Kita semua adalah wajah UGM di masyarakat, maka bawa nama baik almamater ini hingga tingkat nasional maupun internasional,” pesannya.

Melalui pembekalan wisudawan ini, para calon wisudawan UGM diajak untuk menyadari potensi besar yang dimiliki sebagai lulusan UGM. Tidak hanya untuk mengejar kesuksesan pribadi, tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. UGM berharap momen ini dapat menjadi bekal yang menginspirasi mereka dalam menapaki masa depan yang penuh peluang.

Penulis : Bolivia

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Donnie

Artikel Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy Bagi Tips Sukses Berkarir  pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/direktur-marketing-toyota-astra-motor-anton-jimmi-suwandy-bagi-tips-sukses-berkarir/feed/ 0
Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/ https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/#respond Wed, 22 Jan 2025 02:59:10 +0000 https://ugm.ac.id/?p=75005 Menginjakkan kaki di Antartika mungkin akan menjadi mimpi yang mustahil terwujud bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi Gerry Utama, 31 tahun. Alumnus Fakultas Geografi UGM ini mewujudkan mimpinya melakukan ekspedisi  ke antartika. Gerry datang ke Antartika sebagai bagian dari misi Russian Antarctica Expedition (RAE) yang berlangsung selama Februari—Juli 2024. Gerry saat itu sedang mengikuti program […]

Artikel Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Menginjakkan kaki di Antartika mungkin akan menjadi mimpi yang mustahil terwujud bagi kebanyakan orang. Namun tidak bagi Gerry Utama, 31 tahun. Alumnus Fakultas Geografi UGM ini mewujudkan mimpinya melakukan ekspedisi  ke antartika. Gerry datang ke Antartika sebagai bagian dari misi Russian Antarctica Expedition (RAE) yang berlangsung selama Februari—Juli 2024. Gerry saat itu sedang mengikuti program Magister Paleogeografi di Saint Petersburg State University, Russia.  “Sejak awal perkuliahan saya sudah ditawari untuk ikut program tersebut, hanya saja memang saat ikut program tersebut, kami sudah harus tahu akan meneliti apa,” kata Gerry, Rabu (22/1).

Ia sendiri memilih menekuni bidang geomorfologi dan juga memiliki kemampuan dalam membaca radar. Keikutsertaannya melakukan ekspedisi ke Antartika mengantarkan Gerry menjadi orang Indonesia dan ASEAN pertama yang mengikuti program RAE yang sudah berjalan sebanyak 69 kali. Ia berangkat bersama dengan tim RAE menggunakan kapal riset Akademik Tyroshnikov milik Rusia. Kapal tersebut berlayar selama tiga pekan dan sempat berhenti di Cape Town, Afrika Selatan sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Antartika.

Mobilisasi Gerry dan tim RAE di sana diwajibkan untuk menggunakan helikopter sehingga setiap harinya tim peneliti akan kembali ke kapal. Ia ditugaskan di Stasiun Mirny, yang merupakan salah satu stasiun pemantauan tertua di Antartika.

Riset yang dilakukan Gerry berkaitan dengan rekonstruksi atlas baru wilayah Pulau King George untuk pemerintah Rusia. Ia melakukannya dengan menyederhanakan variabel-variabel yang ada menjadi pemetaan geomorfologi yang dapat diimplementasikan dengan karakteristik khusus. Selain itu, Gerry dan tim juga menemukan sebuah fosil kayu berusia 130 juta tahun lalu. “Hal ini bisa membuktikan bahwa dulunya Antartika pernah ditutupi tanaman hijau seperti bagian bumi lainnya,” kata alumnus prodi Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM ini.

Kondisi Antartika yang tidak menentu membuat jadwal pekerjaan harus diatur sedemikian rupa. Menurut Gerry, jam mandi diatur. Kemudian, jam setiap hari direset, artinya jam pada hari tersebut dapat maju lebih awal atau mundur. Begitu juga dengan arah kiblat yang dapat berganti setiap harinya, tambah Gerry. Kondisi ini, menurutnya, dapat diperparah dengan kondisi angin kencang yang bisa sampai 300 km/jam sehingga tidak jarang, ia dan timnya harus bermalam di stasiun.

Tantangan di Antartika juga turut dialami oleh Dr. Nugroho Imam Setiawan. Dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM ini pernah menjelajah Antartika pada bulan November 2016 hingga Maret 2017. Ia mengaku tubuhnya merasakan gatal-gatal setiap saat sehingga ia harus meminum obat setiap harinya untuk mencegah reaksi tersebut. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya penghangat di tenda dan kewajiban untuk harus menggunakan pakaian tiga lapis setiap saat. “Apalagi kami tidak bisa mandi,” canda Nugroho.

Bahkan feses yang diproduksi harus dibawa pulang sebab kondisi suhu yang ekstrim membuat bakteri pengurai kotoran tidak dapat hidup. Nantinya, feses ini dibawa kembali dan akan dibakar di kapal.

Nugroho awalnya tidak pernah berpikir dirinya akan menginjakkan kakinya di benua paling selatan di Bumi. Kisahnya dimulai saat ia menempuh kuliah S3 di Jepang pada tahun 2010. Jepang merupakan salah satu negara yang rutin mengadakan ekspedisi dan mengajak peneliti asal Asia lainnya ke Antartika melalui lembaga Japan Antarctic Research Expedition (JARE). Nugroho sudah mendaftar program tersebut pada tahun 2011, tetapi program tersebut dibatalkan sebagai imbas tsunami yang melanda Jepang pada Maret 2011. “Saya saat itu sudah mendaftar, tetapi program ditutup dan dananya dialihkan untuk pemulihan pasca tsunami,” ujar Nugroho.

Ia baru dihubungi kembali pada 2015 saat ia telah menyelesaikan program doktor dan dengan segera Nugroho mengikuti tahap seleksi berupa wawancara dan pemeriksaan kesehatan. Ia kemudian bergabung bersama lima orang peneliti Jepang dan dua orang lainnya dari Mongolia dan Thailand.

Menjadi peneliti di Antartika berarti harus mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Hal ini juga harus dilewati oleh Nugroho. Selama sebulan, ia harus mengikuti pelatihan insentif seperti cara penggunaan peralatan di salju, tata cara berpakaian, pelatihan bertahan hidup di kondisi darurat, pendirian tenda, cara memasak dan buang air.

Kondisi Antartika dapat dibilang jauh berbeda daripada kondisi belahan dunia manapun. Nugroho mengenang Antartika sebagai bukan bagian dari bumi sebab kondisinya yang putih bersih sejauh mata memandang. “Saya saat itu bergabung dengan delapan orang dalam tim geologi. Saat itu, Antartika sedang musim panas sehingga matahari bersinar 24 jam setiap harinya, sedangkan suhu udaranya berkisar -5 derajat di malam hari dan -2 derajat di siang hari,” kenang Nugroho.

Selain itu, kekosongan suara membuat suasana menjadi hening. Ia mengingat saat itu hanya ada suara ia dan timnya serta bunyi-bunyian es yang mulai mencair sebab perubahan iklim, sesekali bertemu dengan penguin dan anjing laut Weddell.

Keseluruhan tim JARE 58 saat itu terdiri atas 80 anggota dan 35 orang diantaranya merupakan peneliti. Penelitian saat itu dibagi dalam sepuluh topik, antara lain meteorologi, atmosfer, biologi terestrial, oseanografi, geofisika, geodesi, dan geologi. Proses penelitian sendiri berlangsung selama empat bulan pada 27 November 2016 hingga 22 Maret 2017.  Akan tetapi, menurutnya, waktu penelitian hanya dapat berjalan efektif selama 30 hari. Hal ini sebab cuaca di lokasi penelitian sangat ekstrim dan sering terjadi badai angin sehingga tidak jarang tim peneliti harus menunggu cuacanya membaik.

Nugroho menjelaskan setiap harinya tim geologi menjalankan rutinitas mengumpulkan sampel batuan metamorf di setiap lokasi penelitian. Ada 8 titik survei geologi yang mereka jelajahi, yaitu Akebono, Akarui, Tenmodai, Skallevikhalsen, Rundvageshtta, Langdove, West Ogul, Mt. Riiser Larsen. “Kami berusaha menyingkap batuan metamorf, batuan tertua di bumi berusia 3,8 miliar tahun yang ada di Antartika. Kami mencoba merekonstruksi ulang dan mendetailkan data-data yang sudah ada sebelumnya tentang batuan-batuan metamorf yang ada di Antartika, mulai dari komposisi, usia, lalu rekonstruksi proses pembentukan batuan-batuan tersebut,” ujarnya.

Selama ekspedisi Nugroho hanya menjumpai dua jenis batuan di lokasi penelitian. Batuan yang banyak ditemukan adalah batuan metamorf dan granitodis maupun perpaduan keduanya yaitu migmatit. Batuan dengan struktur sarang lebah atau yang dikenal dengan honeycomb structure banyak ditemukan pada batuan. Struktur ini terbentuk akibat gerusan angin dengan iklim kering di permukaan batuan. Nugroho memaparkan bahwa jenis batuan yang dia temukan ini mirip dengan batuan di Sri Lanka. Menurut Nugroho, hal ini sebab dulunya Antartika dan Sri Lanka merupakan satu daratan yang sama.

Keikutsertaan Gerry dan Nugroho sebagai alumni UGM ini menjelajah Antartika,  mencatatkan nama mereka dalam sejarah bahwa hanya ada tujuh orang Indonesia yang telah sampai ke Antartika. Hal ini ini menjadi sebuah prestasi tersendiri sebab cita-cita UGM untuk mendunia. Keduanya menyampaikan harapan agar hal ini tidak berhenti pada mereka saja. “Semoga kawan-kawan UGM yang lain bisa melanjutkan ke Antartika,” harap Gerry.

Ia terus berharap agar pemerintah Indonesia dapat peduli dengan Antartika yang berada di samudera yang sama dengan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa semua pihak perlu sadar bahwa saat Antartika bermasalah, dunia, termasuk Indonesia akan secara tidak langsung terkena dampaknya. Dengan demikian, Indonesia dapat menyiapkan lembaga riset Antartika untuk secara langsung hadir dan mengkaji Antartika.

Selaras dengan Gerry, Nugroho menyebut bahwa UGM dan Indonesia untuk bergegas menyikapi isu-isu strategis seperti geopolitik dan perubahan iklim yang erat kaitannya dengan eksistensi Antartika saat ini. “Antartika seperti mesin waktu yang menyimpan sejarah bumi di masa lalu dan dapat menjadi informasi untuk menyikapi kemungkinan-kemungkinan di masa depan sehingga perlu bagi kita untuk menyiapkannya,” pungkas Nugroho.

Penulis : Lazuardi

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Dok Pribadi

Artikel Kisah Gerry dan Nugroho, Dua Alumni UGM Berhasil Jelajah Antartika pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kisah-gerry-dan-nugroho-dua-alumni-ugm-berhasil-jelajah-antartika/feed/ 0
Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/ https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/#respond Wed, 22 Jan 2025 01:49:40 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74999 Paguyuban Tenis Universitas Gadjah Mada mengadakan pertemuan dengan anggota pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) cabang Singapura di Ruang Adinata, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Jumat (17/1). Dalam pertemuan tersebut disampaikan soal berbagai kegiatan dari Kagama Singapura yang telah berhasil menghimpun anggota Kagama sebanyak 200 orang yang sudah terhubung dalam komunikasi secara […]

Artikel Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Paguyuban Tenis Universitas Gadjah Mada mengadakan pertemuan dengan anggota pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) cabang Singapura di Ruang Adinata, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Jumat (17/1). Dalam pertemuan tersebut disampaikan soal berbagai kegiatan dari Kagama Singapura yang telah berhasil menghimpun anggota Kagama sebanyak 200 orang yang sudah terhubung dalam komunikasi secara online.

Ketua Kagama Singapura, Reynilda Hendryati yang akrab disapa Rere menuturkan sejarah terbentuknya Kagama Singapura, berawal dari keinginan untuk menyatukan alumni UGM yang ada di Singapura, hingga saat ini sudah ada lebih dari 200 anggota yang tergabung di WAG. “Kita sudah menghimpun sekitar 200 orang alumni UGM yang ada di sini,” katanya.

⁠Rere menyebutkan kepengurusan Kagama Singapura terbentuk sejak 2021 lalu dan menjalankan berbagai program menjadi fasilitator di kelas Inspirasi untuk murid-murid Sekolah Indonesia Singapura, dengan menghadirkan para alumnus UGM dari beberapa fakultas. “KIta harapkan bisa menginspirasi untuk murid dari anak-anak Indonesia yang bersekolah di Singapura,” katanya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerjasama dengan LSM di Singapura dalam project sukarela, Kagama Singapura  dengan membuka kursus dan pelatihan bagi pekerja migran Indonesia di hari libur. Menurutnya, program yang dijalankan ini sejalan dengan visi dan misi Kagama yaitu guyub, rukun, migunani untuk mempersatukan para alumni yang tersebar di negara Singapura. “Kita ingin mempersatukan ‘balung-balung’ yang berserakan di seantero Singapura agar menjadi satu keluarga yang tentunya bisa berguna bagi almamater tercinta dan masyarakat Indonesia,” katanya.

Kagama Singapura juga membuka ruang seluas-luasnya untuk siapapun yang membutuhkan informasi tentang Singapura ini, baik dari segi pendidikan, profesional, peluang kerja hingga life hacks untuk bisa survive di negara ini.

Sementara Ketua Paguyuban tenis Universitas GAdjah MAda sekaligus Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Kuncoro Harto Widodo menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang hangat, penuh persahabatan dari Ketua dan Segenap Pengurus Kagama Singapura.”Kami mengapresiasi dari KBRI yang sudah memfasilitasi yang sangat baik dan sangat ramah dari KBRI Singapura yang dimediasi oleh Ibu Irawati Djati, istri Wadubes selaku pembina Kagama Singapura,” katanya.

Kuncoro memperkenalkan segenap rombongan tim paguyuban tenis UGM, diantaranya Prof Wahyudi Kumorotomo, selaku Sekretaris Dewan Guru Besar UGM yang sekaligus menginisiasi program ALTITUDE dengan mitra NUS. “Ada total rombongan 21 orang,” katanya.

Pertemuan dengan Kagama Singpura ini, kata Kuncoro diharapkan bisa memperkuat jejaring antar alumni UGM dan membuka peluang kerjasama kemitraan antara UGM, Kagama Singapura dan KBRI Singapura.

Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini menambahkan kunjungan kali ini memang dalam rangka melaksanakan pertandingan tenis persahabatan dengan para diaspora Indonesia dalam rangka mendukung program Health Promoting University UGM sekaligus memotivasi anggota lebih giat berolahraga khususnya tenis lapangan. “Harapan lain, kunjungan ini juga bisa membuka kolaborasi yang lebih luas mengingat latar belakang anggota kedua belah pihak sangat beraneka ragam,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Artikel Kagama Singapura Buka Kursus dan Pelatihan bagi Pekerja Migran Indonesia pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/kagama-singapura-buka-kursus-dan-pelatihan-bagi-pekerja-migran-indonesia/feed/ 0
Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/ https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/#respond Tue, 24 Dec 2024 02:52:16 +0000 https://ugm.ac.id/?p=74191 Rapat Terbuka Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada digelar pada Kamis (19/12) lalu di Grha Sabha Pramana. Dalam perayaan puncak Dies Natalis tersebut, sejumlah akademisi menerima penghargaan Anugerah UGM 2024. Salah satunya adalah Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag., M.Si yang menerima penghargaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemiskinan.  Alumnus UGM yang […]

Artikel Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
Rapat Terbuka Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada digelar pada Kamis (19/12) lalu di Grha Sabha Pramana. Dalam perayaan puncak Dies Natalis tersebut, sejumlah akademisi menerima penghargaan Anugerah UGM 2024. Salah satunya adalah Prof. Dr. Saiful Deni, S.Ag., M.Si yang menerima penghargaan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemiskinan. 

Alumnus UGM yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) ini mengungkapkan rasa syukur dan termotivasi untuk terus menorehkan prestasi dalam karyanya. “Ucapan terima kasih saya pada UGM atas penghargaan ini, juga sivitas UMMU sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan. Saya senang dan merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan prestasi,” ucap Saiful, Selasa (24/12).

Selepas lulus dari Magister Ilmu Administrasi UGM tahun 2004, Saiful menekuni bidangnya sebagai akademisi melakukan berbagai penelitian. Karya publikasinya banyak membahas tentang kondisi sosial, budaya, geografi, hingga potensi daerah Maluku Utama. Seperti publikasi jurnalnya yang berjudul “Budaya Makayaklo Masyarakat Maluku Utara: Mengajarkan Nilai-Nilai Membangun Solidaritas dan Integrasi Sosial”, ia membahas bagaimana kultur masyarakat Maluku Utara telah berperan penting mewariskan budaya dan nilai moral yang dipegang teguh hingga saat ini.

Dalam karya lainnya, Saiful juga pernah meneliti kondisi geografis sebagai langkah penanganan banjir untuk pemerintah Ternate. Dijelaskan Saiful, proyek ini telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir tidak hanya untuk mengantisipasi banjir, namun juga mengeksplorasi potensi air tanah Ternate. “Kajian ini sangat membantu pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan peningkatan kesejahteraan mereka,” terangnya.

Kajian lain pernah dilakukan terhadap implementasi penerimaan bantuan sosial bagi kelompok masyarakat miskin di Kabupaten Halmahera Utara. Upaya ini dilakukan dengan peningkatan sarana prasarana pendidikan dasar dan kualitas kerja sama dengan dengan pemerintah Maluku Utara. Safiul menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan perlu mengintegrasikan berbagai dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.

“Pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan merupakan dua aspek yang saling terkait. Dari perspektif kebijakan publik, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan mampu keluar dari siklus kemiskinan,” terangnya. Menurutnya, kebijakan publik yang efektif harus mampu menggabungkan dimensi-dimensi tersebut. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat merupakan kunci utama untuk menciptakan perubahan.

Berbagai karyanya mengenai kondisi sosial dan geografis di Maluku Utara menjadikannya unik karena mengambil cakupan daerah yang belum banyak dikaji. Setiap penelitiannya ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemilihan kebijakan yang berkeadilan. Hal inilah yang mengantarkan Saiful pada serangkaian penghargaan, termasuk Anugerah UGM 2024.

Sebagai akademisi, ia berharap agar karyanya selalu bisa menyumbang pemikiran bagi masyarakat dengan penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Saiful juga berkomitmen untuk terus melatih diri untuk mengembangkan tradisi akademik pada basis ilmu pengetahuan maupun kompetensi diri. Harapannya penghargaan ini mampu menjadi motivasi bagi generasi muda untuk berprestasi di tingkat nasional maupun global.

Penulis : Tasya

Editor : Gusti Grehenson

Foto : Firsto

Artikel Saiful Deni, Alumnus UGM Memilih Mengabdikan Diri Meneliti Sosial Budaya Masyarakat Maluku Utara pertama kali tampil pada Universitas Gadjah Mada.

]]>
https://ugm.ac.id/id/berita/saiful-deni-alumnus-ugm-memilih-mengabdikan-diri-meneliti-sosial-budaya-masyarakat-maluku-utara/feed/ 0